- Menghentikan atau meneruskan produk-produk
yang tidak menguntungkan.
Bagi
perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu jenis produk dan membuat laporan
laba/rugi baik secara total maupun untuk tiap jenis produk, maka perlu pula
dialokasikan besarnya fixed cost pada masing-masing jenis produk. Sekalipun
suatu jenis produk mengalami kerugian, belum tentu produk tersebut harus
dihentikan produksinya, sebab jika kerugian masih di atas variabel cost, maka
berarti produk-produk tersebut masih memberikan kontribusinya kepada biaya
tetap (fixed cost).
Contoh
soal:
PT
ABC mempunyai data sebagai berikut:
Produk
A Produk B Produk C Total
_______ _______ _______ ________
Penjualan Rp 1.200 900 300 Rp 2.400
Cost
of good sold:
Variable
cost: Rp 720 540 210 1.470
Fixed
cost 240 180 60 480
________ ________ ________ _________
Total
cost Rp 960 720 270 1.950
Laba
kotor 240 180 30 450
Biaya
penjualan :
Variable
cost: 80 60 30 170
Fixed
cost 60 45 15 120
________ _______ _______ _________
Total
cost Rp 140 105 45 290
Laba
sebelum pajak Rp 100
75 (15) 160
Diminta:
buatlah analisa apakah menghentikan atau meneruskan produk C ?
Jawab:
Jika
produk C Meneruskan
Dihentikan produk C
________________ ____________
A B Total Total
Penjualan Rp 1.200
900 2.100 2.400
Variable
cost:
Cost
of sale: 720
540 1.260 1.470
Market
cost 80 60 140 170
Total
variable cost 800 600 1.400 1.640
____ ____ _____ _____
Marginal
income: 400 300
700 760
Fixed
cost:
Cost
of sale: 480 480
Marketing
cost 120 120
_______ ______
600
600
Laba 100 160
Kesimpulan:
manajemen meneruskan produk C.
- Menjual atau memproses lebih lanjut.
Dalam
kasus ini, konsep biaya opportunity cost mempunyai peranan penting, yaitu
berapa keuntungan yang hilang, karena dipilihnya beberapa alternative lainnya.
Contoh:
Sebuah
perusahaan memproduksi kain mori yang kapasitas normal mesinnya adalah 100.000
meter. Perusahaan bisa memilih antara seluruhnya dijual dalam bentuk mori kasar
dengan harga jual Rp 350 per meter atau menjual mori kasar sebanyak 80% dan
sisanya 20% diproses lebih lanjut menjadi mori halus yang harga jualnya Rp 700
per meter. Biaya pengolahan lebih lanjut adalah Rp 250 per meter. Data produksi
pengolahan lebih lanjut adalah sebagai berikut:
- 75%
akan menjadi mori halus
- 15%
tetap menjadi mori kasar
- 10%
rusak dan tidak laku dijual.
Diminta:
Saudara analisa apakah 20% diolah lebih lanjut apa tidak?
Jawab:
Analisa:
20%
x 100.000 meter= 20.000 m diolah lebih lanjut.
75%
x 20.000 = 15.000 m (mori halus)
15%
x 20.000 = 3.000 m (mori kasar)
10%
x 20.000 = 2.000 m (mori rusak)
Pendapatan
differensial:
15.000
meter x Rp 700 = 10.500.000
3.000 meter x 350 = 1.050.000
Total
pendapatan diff = 11.500.000
Biaya
differensial:
Tambahan
biaya = 20.000 x Rp 250 = 5.000.000 +
12.000.000
Selisih
450.000
Jadi karena pendapatan
differensial lebih kecil dari differential cost maka 20% tidak diproses lebih
lanjut.
- menerima atau menolak pesanan khusus.
Perusahaan
X mempunyai kapasitas normal untuk membuat suatu produk 100.000 unit. Produksi
sekarang 80.000 unit. Biaya-biaya produksi per unit adalah sebagai berikut:
Direct
material (DM) = Rp 100
Direct
Labor (DL) = Rp 200
Factory
overhead = Rp 100 (VC)
Factory
overhead = Rp 100 (FC)
(100.000)
Rp 500
Harga
jual yang berlaku Rp 600/unit. Perusahaan A memesan produk perusahaan itu tapi
dengan harga Rp 410 per unit, sejumlah 10.000 unit. Biaya pengiriman untuk
pesanan khusus adalah sebesar Rp 100.000 ( Rp 10 per unit).
Diminta:
Saudara analisa, apakah pesanan khusus tersebut diterima atau ditolak!
Jawab:
Berdasarkan
tingkat kapasitas produksi perusahaan, maka kapasitas normal perusahaan 100.000
unit, produksi dan penjualan untuk memenuhi pesanan regular 80.000 unit. Jadi
sisa kapasitas yang menganggur adalah 20.000 unit. Pesanan dari perusahaan A
sebanyak 10.000 unit, maka dapat terpenuhi. Namun perusahaan A memesan dengan
harga jual Rp 410.
Harga
jual pesanan khusus dibandingkan dengan variable cost:
Harga
jual pesanan khusu: Rp 410
Variable
cost:
Dm = Rp
200
Dl = Rp
100
FOH = Rp
100
Tambah
biaya pengiriman: Rp 10, jadi total biaya per unit Rp 410.
HJ –
VC = 410 – 410 = 0.
Jadi
berdasarkan perhitungan di atas maka pesanan khusu diterima , walaupun tidak
memperoleh laba, tetapi pulang pokok. Karena dapat memberikan kontribusi untuk
menutupi biaya tetap.
0 komentar:
Posting Komentar