A.
Pengertian Relevan Cost
Relevan cost atau biasa disebut juga
biaya sesungguhnya adalah semua biaya-biaya yang sesungguhnya dikeluarkan untuk
menghasilkan sebuah produk. Yang termasuk ke dalam relevan cost yaitu biaya
produksi (biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik) dan
biaya non-produksi (biaya pemasaran atau penjualan dan biaya administrasi).
Konsep-konsep
Biaya
- Variabilitas
biaya : biaya variabel (variable cost), Biaya
tetap ( Fixed cost) dan biaya semi variabel .
- Relevant
cost: disebut juga differential cost, yaitu biaya yang
patut dipertimbangkan di dalam pemilihan alternatif keputusan yang
diambil. Biaya yang berbeda pada setiap keputusan alternative yang
diambil.
- Opportunity Cost (biaya kesempatan);
keuntungan yang terpaksa dilepaskan karena diambilnya suatu alternative
lain.
- Imputed cost; biaya semu yaitu
biaya-biaya modal.
- Avoidable cost; biaya yang dapat
dihindari karena dipilihnya suatu alternative.
- Cash cost and sunk cost. Cash cost
biaya-biaya yang memerlukan pengeluaran tunai. Sedangkan sunk cost
biaya-biaya yang tidak mengeluarkan pengeluaran tunai contoh, biaya
penyusutan, amortisasi goodwill.
Biaya
differential tidak cocok untuk penggolongan akuntansi yang mungkin dilakukan
karena biaya-biaya differential memperlakukan biaya produk berdasarkan
differensial/ perbedaan bukan berdasarkan biaya total.
Dalam
pertimbangan biaya relevan, manajemen perlu untuk memperhatikan biaya produksi
dan biaya non produksi.
B. Biaya Produksi:
Kebanyakan perusahaan manufaktur
membagi biaya produksi ke dalam tiga kategori besar: bahan langsung (direct
material), tenaga kerja langsung (direct labour), dan biaya overhead pabrik
(manufacturing overhead). Penjelasan mengenai ketiga biaya tersebut adalah
sebagai berikut:
1.
Bahan langsung
Bahan yang digunakan untuk
menghasilkan sebuah produk jadi disebut bahan baku atau bahan mentah (raw
material). Istilah ini kadang-kadang menyesatkan karena seakan-akan menyiratkan
sumber daya alam yang belum diproses seperti bijih besi atau bubur kayu.
Sesungguhnya bahan baku berkaitan dengan semua jenis bahan yang digunakan dalam
membuat sebuah produk jadi; dan produk jadi sebuah perusahaan dapat menjadi
bahan baku
perusahaan yang lainnya. Sebagai contoh, plastic yang dihasilkan oleh DuPont adalah
bahan baku bagi Compaq Computer untuk pembuatan computer (PC). Studi yang
dilakukan atas 37 industri manufaktur menunjukkan bahwa rata-rata biaya bahan
meliputi sekitar 55% penjualan.
Bahan langsung (direct material)
adalah bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari produk jadi, dan dapat
ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut. Termasuk dalam hal ini
tempat duduk pesawat boeing yang dibeli dari subkontraktor, yang kemudian
dipasang pada pesawat-pesawat komersialnya. Termasuk juga motor elektrik
Panasonic yang digunakan untuk pemutar CD.
Kadang-kadang tidak terlalu
bermanfaat untuk menelusuri biaya bahan baku yang tidak terpengaruh secara
signifikan dalam produk jadi. Bahan-bahan tersebut misalnya solder untuk
menghubungkan rangkaian dalam TV Sony atau lem untuk perekat kursi Olimpyc.
Bahan-bahan seperti solder dan lem disebut bahan tidak langsung (indirect
material) yag dimasukkan dalam biaya overhead pabrik.
2.
Tenaga kerja langsung
Istilah tenaga kerja langsung
(direct labour) digunakan untuk biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan
mudah ke produk jadi. Tenaga kerja langsung biasa disebut juga tenaga kerja
manual (touch labour) karena tenaga kerja langsung melakukan kerja tangan atas
produk pada saat produksi. Biaya tenaga kerja misalnya biaya tenaga kerja
bagian perakitan seperti halnya biaya untuk tukang kayu, tukang batu, dan
operator mesin.
Biaya tenaga kerja yang tidak dapat
ditelusuri secara fisik dalam pembuatan produk disebut tenaga kerja tidak
langsung (indirect labour) dan diperlakukan sebagai bagian biaya overhead
pabrik. Tenaga kerja tidak langsung biasanya biaya untuk pembersih gedung,
supervisor, penanganan bahan, dan penjaga malam. Meskipun peran pekerja
tersebut sangat penting terhadap produksi, tidak praktis atau tidak mungkin
untuk menelusuri dengan tepat ke unit produksi tertentu. Tenaga kerja seperti
tiu dikategorikan sebagai etnaga kerja tidak langsung.
Dalam beberapa industri telah
terjadi pergeseran yang besar dalam struktur tenaga kerja. Peralatan otomatis
yang canggih, yang dijalankan dan diawasi oleh tenaga kerja tidak langsung yang
ahli, mulai menggantikan peran tenaga kerja tidak langsung. Studi atas 37
industri manufaktur yang dikemukakan di atas menyebutkan bahwa biaya tenaga
kerja langsung mencakup sekitar 10% dari penjualan. Di beberapa perusahaan,
tenaga langsung bahkan talah menjadi elemen kecil yang hilang dari kategori
biaya tersendiri. Meskipun demikian sebagian perusahaan produksi dan jasa yang
ada di dunia ini tetap mengakui tenaga kerja langsung sebagai biaya tersendiri.
3.
Overhead pabrik
Overhead pabrik (manufacturing
overhead) elemen ketiga biaya produksi yang mencakup seluruh biaya produksi
yang tidak termasuk dalam bahan langsung dan teanag kerja langsung. Biaya
overhead pabrik termasuk bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung,
pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi, listrik dan penerangan, pajak
property, depresiasi, dan asuransi fasilitas-fasilitas pabrik. Di dalam
perusahaan juga terdapat biaya listrik dan penerangan, pajakproperti,
depresiasi, asuransi, dan sebagainya, brkaitan dengan fungsi produksi dan
penjualan. Hanya biaya-biaya yang berkaitan dengan operasi pabrik yang termasuk
dalam biaya overhead produksi. Beberapa studi menunjukkan bahwa overhead pabrik
mencapai 16% dari penjualan.
Sejumlah nama lain digunakan untuk
biaya overhead pabrik, misalnya biaya produksi tidak langsung (indirect
manufacturing cost), factory overhead, dan factory burden. Semua itu bersinonim
dengan biaya overhead pabrik.
Biaya overhead pabrik ditambah biaya
tenaga kerja disebut biaya konversi (conversion cost). Istilah tersebut muncul
dari fakta bahwa biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik terjadi
dalam proses konversi dari bahan baku menjadi produk jadi. Gabungan antara
biaya tenaga kerja langsung dengan bahan langsung disebut biaya utama (prime
cost).
C.
Biaya Nonproduksi
Pada umumnya biaya nonproduksi
dibagi menjadi dua macam yaitu:
- Biaya pemasaran atau penjualan.
- Biaya administrasi.
1.
Biaya pemasaran atau penjualan
Biaya pemasaran atau penjualan
meliputi semua biaya yang diperlukan untuk menangani pesanan konsumen dan
memperoleh produk atau jasa untuk disampaikan kepada konsumen. Biaya-biaya
tersebut pemerolehan pesanan (order-getting) dan pemenuhan pesanan (order-filling).
Biaya pemasaran meliputi pengiklanan, pengiriman, perjalanan dalam rangka
penjualan, komisi penjualan, gaji untuk bagian penjualan, dan biaya penyimpanan
(gudang) produk jadi.
2.
Biaya administrasi
Biaya administrasi meliputi
pengeluaran eksekutif, organisasional, klerikal yang berkaitan dengan manajemen
umum organisasi. Contoh dari biaya administrasi ini adalah gaji eksekutif,
akuntansi umum, kesekretariatan, humas, dan biaya sejenis yang berkaitan dengan
administrasi umum secara keseluruhan. Biaya nonproduksi ini disebut juga biaya
penjualan, administrasi, dan umum
0 komentar:
Posting Komentar