Menurut metode ini harga jual produk
bersama pada saat splitt off sangat mungkin tidak diketahui terutama sekali
bila produk tersebut masih memerlukan proses lebih lanjut. Dalam keadaan ini
harga jual produk tersebut pada saat memjadi produk selesai (setelah diproses
lebih lanjut) tetap harus diketahui. Harga jual dari produk bersama dalam hal
ini disebut harga jual “ hipotesis “.
|
||
|
Alokasi Biaya Produk Bersama
Ma cam
Pro duk
|
Jum lah Pro
duksi
(Kg)
|
Harga jual per Kg
(Rp)
|
Total harga jual
(Rp)
|
Biaya produksi setelah dipisah
(Rp)
|
Harga jual Hipotesis
|
Alokasi Biaya Bersama
(Rp)
|
Harga Pokok Per Kg
(Rp)
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
(6)=(4)-(5)
|
(7)
|
(8)
|
Krpk Ram bak
|
1.100
|
10.500
|
a)
11.550.000
|
44.000
|
b)
11.506.000
|
c)
11.396.143,42
|
d)
10.400,13
|
Krpk Gen dar
|
880
|
9.150
|
8.052.000
|
77.000
|
7.975.000
|
7.898.856,58
|
9.063,47
|
Total
|
|
19.481.000
|
19.295.000
|
|
Sumber: Diolah sendiri,januari 2010
● Keterangan table IV.5
a) Total harga
jual
= Jumlah produksi (kg) x Harga jual per kg
b) Harga jual
Hipotesis = Total harga
jual - biaya produksi setelah dipisah
c) Alokasi biaya bersama =
Harga jual hipotesis x Total biaya bersama
Total harga jual hipotesis
d) Harga pokok per
kg =Alokasi biaya
bersama+biaya produksi setelah dipisah
Jumlah produksi (kg)
Dari table diatas diperoleh
perhitungan alokasi biaya bersama yang diperlukan perusahaan pada bulan januari
2010 untuk kerupuk rambak menghasilkan produksi sebesar 1.100 kg dengan harga
jual per kg sebesar Rp. 10.500,- sehingga diperoleh total harga jual sebesar
Rp. 11.550.000,-. Biaya produksi setelah dipisah untuk kerupuk rambak sebesar
Rp. 44.000,- memperoleh harga jual hipotesis sebesar
Rp. 11.506.000,- dengan alokasi biaya bersama sebesar Rp 11.396.143,42,-
diperoleh harga pokok per kg sebesar Rp. 10.400,13,- sedangkan untuk kerupuk
gendar menghasilkan produksi sebesar 880 kg dengan harga jual per kg sebesar
Rp. 9.150,- diperoleh total harga jual sebesar Rp. 8.052.000,- biaya produksi
setelah dipisah untuk kerupuk gendar sebesar Rp. 77.000,-
memperoleh harga jual hipotesis sebesar Rp. 7.975.000 dengan alokasi biaya
bersama
sebesar
Rp. 7.898.856,58,- diperoleh harga pokok per kg sebesar Rp.
9.063,47,-
Laporan Laba Rugi
Tabel IV.6 Perhitungan Laba Kotor
Macam
Produk
|
Kuan titas dijual
(Kg)
|
Harga jual per Kg
(Rp)
|
Harga pokok per kg
(Rp)
|
Jumlah penjualan
(Rp)
|
Jumlah harga pokok
(Rp)
|
Laba kotor
(Rp)
|
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)=(2*3)
|
(6)=(4)-(5)
|
(7)
|
Krpk Rambak
|
1.100
|
10.500
|
a)
10.400.13
|
11.550.000
|
b)
11.440.143
|
c)
109.857
|
Krpk Gendar
|
880
|
9.150
|
9.063,47
|
8.052.000
|
7.975.853,6
|
76.146,4
|
Total
|
|
19.415.996,6
|
186.003,4
|
Sumber: Diolah sendiri,januari 2010
● Keterangan table IV.6
a) Jml
penjualan =
Kuantitas dijual (kg) x Harga jual per kg
b) Jml harga pokok
= Kuantitas dijual (kg) x Harga pokok per kg
c) Laba kotor = Jumlah penjualan
– Jumlah harga pokok
Dari table diatas diperoleh
perhitungan laba kotor perusahaan pada bulan januari 2010 untuk kerupuk
rambak dengan kuantitas dijual sebesar 1.100 kg dengan harga jual per kg
sebesar Rp. 10.500,- maka jumlah harga pokok diperoleh sebesar Rp. 11.440.143,-
dan laba kotor diperoleh sebesar Rp. 109.857,- sedangkan untuk kerupuk gendar
dengan kuantitas dijual sebesar 880 kg dengan harga jual per kg sebesar Rp.
9.150,- maka jumlah harga pokok diperoleh sebesar Rp. 7.975.853.6,- dan laba
kotor diperoleh sebesar Rp. 76.146,4,-
Dalam perhitungan laba rugi penulis
mengunakan metode dalam bentuk single step karena lebih mudah digunakan dan
sesuai dengan perhitungan yang diperoleh pada perhitungan alokasi biaya
bersama. Perhitungan laba rugi dalam alokasi biaya bersama berguna untuk
mengetahui berapa besar penjualan masing-masing produk bersama terhadap seluruh
laba yang diperoleh perusahaan. Dari semua produk yang dihasilkan oleh
perusahan telah terjual habis dengan harga masing-masing untuk produk kerupuk
rambak Rp. 10.500,- perkg dan kerupuk
gendar Rp.9.150,- per kg, maka
perhitungan laba rugi dapat dicari sebagai berikut:
PD. Kerupuk Adi Makmur
Laporan Laba Rugi
Bulan Januari 2010
____________________________________________________________________
Keterangan Kerupuk Rambak Kerupuk
Gendar Jumlah
Penjualan
* Rp. 11.550.000,-
Rp. 8.052.000,-
Rp.19.602.000,-
Harga pokok
Penjualan
* Rp. 11.440.143,- Rp.
7.975.853,6,- Rp.19.415.996,6,-
Laba
Kotor Rp.
109.857,- Rp. 76.146,4,-
Rp. 186.003,4,-
Biaya
pemasaran
Rp.
0 Rp
0
Laba
Bersih
Rp. 186.003,4,-
●Keterangan
* Jml
penjualan
=
kuantitas dijual (kg) x Harga jual per kg
* Jml harga pokok penjualan
= Kuantitas dijual (kg) x harga pokok per kg
Analisis
Setelah melakukan perhitungan
alokasi biaya bersama dengan metode nilai jual relatif maka penulis
menganalisis bahwa: Perhitungan alokasi biaya bersama pada PD. Kerupuk Adi
Makmur menghasilkan alokasi biaya bersama pada kerupuk rambak sebesar Rp.
11.396.143,42,- sedangkan pada kerupuk gendar sebesar Rp.
7.898.856,58 dengan total alokasi biaya bersama sebesar Rp. 19.295.000,-. Dari
perhitungan alokasi biaya bersama diperoleh harga pokok produk per kg untuk
kerupuk rambak sebesar Rp. 10.400,13,- dan kerupuk gendar sebesar Rp.
9.063,47,- ternyata harga pokok tersebut terlalu besar sehingga mengakibatkan
perolehan laba yang kecil.
Dalam perhitungan laba dengan metode
nilai jual relatif menghasilkan jumlah laba sebesar Rp. 186.003,4,- yang
terdiri dari: Laba kotor kerupuk rambak sebesar
Rp.
109.857,- dan laba kotor kerupuk gendar sebesar Rp.76.146,4,-. Ternyata laba
yang diperoleh PD Kerupuk Adi Makmur dalam sebulan masih kecil.
Pada PD. Kerupuk Adi Makmur laba
bersih yang dihasilkan ternyata sama dengan laba bruto, hal ini disebabkan
karena pada PD. Kerupuk tidak ada biaya pemasaran yang dapat mengurangi laba
bruto karena para customer langsung mangambil pesanan kerupuknya ke PD. Kerupuk
adi Makmur sehinga PD. Kerupuk Adi Makmur tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
pemasaran.
0 komentar:
Posting Komentar