A.
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Sistem perhitungan biaya berdasarkan
proses (process costing) digunakan dalam perusahaan yang memproduksi satu jenis
produk dalam jumlah besar dalam jangka panjang. Contohnya adalah produksi
kertas Weywrhaeuser, pemurnian bijih alumunium di Reynolds Alumunium,
pencampuran dan pengemasan dlam botol miniman Coca-Cola, dan pembuatan sosis di
Oscar Meyer. Semua industri tersebut memiliki karakteristik yang homogen yang
mengalir melalui seluruh rangkaian produksi secara terus menerus.
Prinsip dasar dari perhitungan biaya
berdasarkan proses adalah mengakumulasiakn biaya dari operasi atau departemen
tertentu selama satu periode penuh (bulanan, kuartalan, dan tahunana) dan
kemudian membaginya dengan unit yang diproduksi selama periode tersebut. Rumus
dasar untuk perhitunganbiaya berdasarkan proses adlah sebagai berikut:
Total biaya produksi
Biaya
perunit (galon, kg, botol) =
-----------------------------------------------------------
Total
unit yang diproduksi (galon, kg, botol)
Karena setiap unit produk (galon,
kg, botol) tidak dapat dibedakan dengan unit produk lainnya, setiap uniot
dibebani biaya yang sama setiap periodenya. Secara umum teknik perhitungan
biaya tersebut berarti bahwa setiap biaya rata-rata perunit yang ditetapkan
untuk unit yang homogen mengalir secara terus menerus sepanjang proses
produksi.
B.
Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan
Sistem perhitungan biaya berdasarkan
pesanan )job-order costing) digunakan untuk perusahaan yang memproduksi
berbagai produk selama periode tertentu. Sebagai contoh perusahaan pakaian Levi
Strauss membuat berbagai jenis pakaina jins baik untuk pria dan wanita. Suatu
pesanan khusus misalnya berisi 1.000 unit celana jins laki-laki dengan model
A312. Pesanan 1.000 nti ini disebut satu batch atau satu pekerjaan atau job.
Dalam system perhitungan biaya berdasarkan pesanan, biaya ditelusuri dan
dialokasikan ke pekerjaan dan biaya untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
dibagi dengan jumlah unit yang dihasilkan untuk mendpatkan harga rata-rata
perunit.
Contoh lain untuk penerapan
perhitungan biaya berdasarkan pesanan adalah proyek konstruksi dengan skala
besar seperti yang dikelola oleh Bechtel International, pesawat terbang
komersial yang dibuat oleh Boeing, kartu ucapan yang didesain dan dicetak oleh
Hallmark, dan makanan selama penerbangan yang dibuat oleh LSG Sky Chets. Dalam
contoh tersebut, ciri utamanya adalah output yang berbeda-beda. Setiap proyek
Bechtel bersifat unik dan berbeda-beda dengan yang lainnya. Perusahaan mungkin
saja pada saaat yang bersamaan sedang mengerjakan proyek pembuatan bendungan di
Zaire dan jembatan di Indonesia. Sama halnya, masing-masing maskapai
penerbangan memesan makanan yang berbeda-beda dari jasa catering LSG SkyChets.
Sistem perhitungan biaya berdasarkan
pesanan juga digunakan secara luas dalam perusahaan jasa, rumah sakit, kantor
konsultan hukum, studio film, kantor akuntan, agen iklan, toko reparasi,
menggunakan system pengumpulan biaya dengan perhitungan biaya berdasarkan
pesanan untuk keperluan akuntansi dan tagihan. Meskipun contoh terperinci
perhitungan biaya biaya dalam bab ini berkaitan dengan perusahaan manufaktur,
Konsep yang sama dapat diterapkan untuk berbagai macam perusahaan jasa.
Masalah pencatatan dan pembebanan
biaya akan lebih kompleks pada saat perusahaan menjual berbagai macam produk
atau jasa. Karena produknya bermacam-macam, maka biayanya juga berbeda-beda. Konsekuensinya,
biaya harus dicatat untuk masing-masing produk atau pekerjaan. Sebagai contoh
pengacara dalam permasalahan criminal akan memisahakn catatan biaya antara
pemberian saran dan pembelaan masing-masing kliennya. Dan pabrik Levi Strauss
di atas akan membuat catatan yang terpisah untuk setiap pesanan tertentu baik
dari segi model, ukuran, dan warna jins. Oleh karenanya, dalam system
perhitungan biaya berdasarkan pesanan lebih banyak dibutuhkan penanganan dengan
perhitungan biaya berdasarkan proses. Meskipun demikian, perhitungan biaya
berdasarkan
pesanan digunakan oleh lebih dari setengah perusahaan manufaktur di
AS.
C.
Mengukur Bahan Langsung
Yost Precision Machining membutuhkan
empat konektor G7 dan dua Housing M46 untuk membuat dua sambungan untuk Loops
Unlimited. Jika pesanan ini adalah produk standar, akan ada dokuen kebutuhan
bahan. Dokumen kebutuhan bahan (bill of materials) adlah dokumen yang berisi
tipe dan kuantitas dari masing-masing bahan yang digunakan untuk menyelesaikan
setiap unit produk. Dalam kasus ini tidak ada dokumen kebutuhan barang,
sehingga staff produksi di Yost menentukan kebutuhan bahan dari cetak biru yang
dikrimkan oleh pelanggan.
Jika sudah ada kesepakatan dengan
konsumen mengenai kuantitas, harga, dan pengiriman pesanan, dibuat formulir
pesanan produksi. Departemen produksi kemudian menyiapkan formulir kebutuhan
barang atau permintaan barang. Formulir permintaan bahan (materials requestion
form) adalah dokumen sumber yang berisi (1) spesifikasi tipe dan kuantitas bahan
yang dikeluarkan dari gudang, dan (2) identifikasi pekerjaan untuk membebankan
biaya bahan. Formulir tersebut berperan sebagai alat pengendali bahan yang
masuk ke dalam produksi dan sebagai bahan oleh akuntansi.
D.
Mengukur Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung
ditangani dengan metode yang sama denganahan langsung. Tenaga kerja langsung
merupakan pembebanan tenaga kerja yang dapat dengan mudah ditelusuri ke
pekerjaan tertentu.
Pada akhir jam kerja, kartu jam
kerja dikumpulkan dan Departemen Akuntansi akan memasukkan jumlah jam tenaga
kerja langsung dan biayanya ke dalam masing-masing kartu biaya. Kartu jam kerja
harian adlah dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar untuk memasukkan biaya
tenaga kerja ke dalam catatan akuntansi.
E.
Pembebanan Overhead Pabrik
Overhead pabrik harus dimasukkan
bersama-sama dengan biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung ke
dalam kartu biaya karena overhead pabrik juga termasuk biaya produk. Meskipun
demikian, pembebanan overhead pabrik pada setiap produk dapat menjadi tugas
yang sulit. Ada
tiga alas an:
- Overhead pabrik adalah biaya tidak
langsung.
- ]Overhead pabrik terdiri atas berbagai
macam jenios biaya mulai dari pelumas untuk mesin sampai gaji tahunan
manajer pabrik.
- Meskipun output produksi berfluktuasi,
biaya overhead pabrik relative tetap karena ada biaya tetap.
Dengan
adanya masalah-masalah tersebut, cara membebankan overhead ke produk adalah
dengan menggunakan proses alokasi. Alokasi biaya overhead dapat dilakukan
dengan memilih basis alokasi yang umumnya digunakan untuk perusahaan manufaktur
maupun perusahaan jasa. Basis alokasi (allocation base) adalah suatu ukuran jam
kerja langsung (Direct Labour Hours-DLH) atau jam mesin (Machine Hours-MH) yang
digunakan untuk membebankan biaya overhead ke produk atau jasa.
0 komentar:
Posting Komentar