Minggu, 20 November 2011

Biaya Bersama


Biaya bersama dapat diartikan sebagai biaya overhead bersama (joint overhead cost) yang harus dialokasikan kebagian departemen, baik dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan maupun yang kegiatan produksinya yang dilakukan secara massa.
Biaya produksi bersama (join product cost) adalah biaya yang dikeluarkan sejak mula – mula bahan baku di olah sampai dengan berbagai macam produk saat dipisahkan identifikasinya. Biaya produk bersama ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

Biaya bergabung dan biaya bersama dapat dibedakan ditinjau dari sudut alokasinya. Dasar yang dipakai untuk mengalokasikan biaya bergabung harus menggambarkan aliran biaya tersebut dalam proses produksi atau kepada produk. Atau dalam kata lain alokasi biaya bergabung dianggap biaya tersebut dapat mengikuti jejak alirannya, atau diidentifikasi kepada proses atau produk tertentu.
Biaya bersama dikeluarkan untuk mengolah bahan baku berbagai macam produk yang dapat berupa produk bersama (join Product), produk sampingan (by-product), dan produk sekutu (co-product). Produk bersama adalah dua produk atau lebih yang diproduksi secara serentak dengan serangkaian proses atau dengan proses gabungan. Nilai jual (kualitas kali harga per satuan). Masing – masing produk bersama ini relative sama, sehingga tidak ada diantara produk – produk yang dihasilkan tersebut dianggap sebagai produk utama ataupun produk sampingan.

Sedangkan menurut Abdul Halim (1998; 125) dalam bukunya dasar-dasar akuntansi biaya 2, biaya bersama adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk menjadi beberapa macam.
Dan menurut Supriyono (1999; 238) dalam bukunya akuntansi biaya , biaya bersama adalah biaya produksi yang terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang semuanya tidak dapat diikuti jejaknya pada macam produk tertentu.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan biaya bersama adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik yang menghasilkan dua jenis produk atau lebih.


Pengertian biaya bersama
1) Biaya bersama dapat didefinisikan sebagai biaya overhead bersama (joint overhead cost) yang harus dialokasikan ke berbagai departemen, baik dalam perusahaan yang kegiatan produksinya berdasarkan pesanan maupun kegiatan produksinya secara massa.
2) Biaya produk bersama (joint product cost) adalah biaya yang dikeluarkan sejak bahan baku diolah sampai dengan berbagai produk dapat dipisahkan identitasnya. Biaya produk bersama ini terdiri dari biaya bahan baku, bioaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
Pengertian pertama biaya bersama diatas disebut biaya bergabung (common cost), sedangkan pengertian yang kedua disebut biaya bersama (joint cost). Biaya bergabung ialah biaya-biaya untuk memproduksi dua atau lebih produk terpisah (tidak diolah bersama) dengan fasilitas sama pada saat yang bersamaan.
Perbedaan pokok antara biaya bergabung dan biaya bersama yaitu bahwa biaya bergabung dapat diikuti jejak alirannya ke berbagai produk yang terpisah tersebut atas dasar sebab akibat, atau dengan menelusuri jejak penggunaan fasilitas. Biaya bergabung juga tidak meliputi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Di lain pihak biaya bersama tidak dapat diikuti jejak alirannya ke berbagai macam produk yang dihasilkan dan meliputi biaya-biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

Karakteristik Produk Bersama
Karakteristik produk bersama menurut Abdul Halim (1999;126) dalam bukunya dasar-dasar akuntansi biaya 2 sebagai berikut:
  1. Produk utama yang dihasilkan oleh produk bersama merupakan tujuan utama pengolahan produk.
  2. Nilai penjualan adalah relatif lebih besar dan relatif sama diantara produk-produk umum. Dalam proses produk bersama dikenal istilah “titik pisah” yakni saat terpisahnya (split-off) masing-masing jenis produk yang dihasilkan dari bahan baku, tenaga kerja dan overhead yang telah dinikmati produk secara bersama-sama.
  3. Setelah terpisah (split-off) produk berdiri sendiri-sendiri yang mungkin langsung dijual atau mungkin pula harus diproses lebih lanjut untuk mendapatkan produk yang lebih menguntungkan. Biasanya dihasilkan dalam jumlah unit atau kuantitas yang besar.
  4. Salah satu produk tidak dapat dihasilkan tanpa memproduksi produk yang lain.
Untuk memperjelas pengertian tentang produk bersama berikut ini digambarkan secara sederhana aliran biaya/proses produksi dalam produk bersama.

Alokasi Biaya Bersama
Masalah akuntansi dalam produk bersama adalah alokasi biaya bersama. Alokasi tersebut bertujuan untuk penentuan harga pokok dan penentuan nilai-nilai persediaan. Dengan kata lain tujuan akhir alokasi biaya bersama adalah untuk memberikan informasi kepada manajemen baik untuk kepentingan penyusunan laporan keuangan maupun kepentingan pengambilan keputusan.
Biaya bersama dapat dialokasikan kepada tiap-tiap produk bersama dengan mengunakan salah satu dari empat metode dibawah ini:
1. Metode Nilai Jual Relatif
Menurut metode ini biaya bersama dialokasikan menurut nilai harga jual dari masing-masing atau jenis produk. Dasar pemikiran untuk mengalokasikan atas dasar nilai harga jual ini adalah bahwa ada hubungan langsung yang erat antara harga pokok dengan harga jual dari suatu produk. Harga jual suatu produk akan sangat ditentukan oleh harga pokok untuk memproduksi produk tersebut. Oleh sebab itu biaya bersama sudah selayaknya dialokasikan atas dasar harga jualnya.
Metode ini lebih  populer dibandingkan metode yang lain. Menurut metode ini pengalokasian biaya bersama dapat menimbulkan situasi
  1. Harga jual sudah diketahui saat split off
Bila harga jual sudah diketahui saat split off maka biaya bersama dialokasikan ke masing-masing jenis produk dengan cara membagi total nilai harga jual setiap produk dengan total nilai jual seluruh produk yang diproduksi yang akan menghasilkan rasio dari masing-masing jenis produk. Rasio ini kemudian dikalikan dengan total biaya bersama.


Total nilai harga jual setiap produk
Alokasi B. Bersama  =   ____________________________ X  Total Biaya
Bersama
Total nilai jual seluruh produk


Metode nilai jual relatif ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
  1. Apabila harga jual mencerminkan biaya yang diserap oleh produk utama, metode ini tepat, mudah dan praktis untuk dipakai.
  2. Metode ini menghasilkan laba kotor setiap macam produk yang besarnya sama.
  3. Biaya bersama umumnya tidak berhubungan langsung dengan harga jual.
  4. harga jual sering kali dipengaruhi oleh banyak faktor tidak hanya biaya yang diserap saja, tetapi juga permintaan dan penawaran (keadaan pasar), keputusan pemerintah dan persaingan.

2. Metode Kuantitatif atau Unit Fisik
Menurut metode ini dasar alokasi dari biaya bersama adalah jumlah kuantitas yang diproduksi untuk masing-masing produk. Satuan kuantitas yang dimaksud adalah seperti unit, ton, kilogram, buah, biji, meter dan lain sebagainya.
Dalam metode ini syarat yang harus dipenuhi adalah bahwa satuan unit kuantitas harus sama. Bila satuan kuantitas tidak sama maka akan ditemui kesulitan dalam alokasi yang akan dilakukan.
Perhitungan alokasi biaya bersama dalam metode ini adalah dengan membagi jumlah dari kuantitas masing-masing produk dengan jumlah total dari keseluruhan kuantitas semua produk. Hasilnya dikalikan dengan total biaya bersama akan mendapatkan alokasi biaya bersama dari masing-masing produk.

Total unit tiap produk
Alokasi biaya bersama  =     ____________________    X   Biaya Bersama
Total unit semua produk



Metode kuantitatif/ Unit Fisik memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1.  Merupakan metode yang paling mudah untuk dipakai mengalokasikan biaya                                 bersama pada setiap produk utama
2.  Merupakan metode yang kasar karena tidak memperhitungkan faktor-faktor lainnya misalnya: berat produk, volume/ukuran produk, mudah/sulitnya dioleh, lamanya waktu pengolahan, keahlian tenaga kerja, jumlah bahan yang dikonsumsi.
3.  Laba   kotor  yang    dihasilkan oleh setiap  macam    produk  tidak   punya hubungan dengan kemampuan setiap macam produk dalam menghasilkan laba.

3. Metode Biaya Per Unit Rata-rata
Metode ini berupaya untuk mendistribusikan total biaya produksi ke berbagai produk atas dasar biaya per unit rata-rata. Angka ini diperoleh dengan membagi total biaya produksi bersama dengan jumlah unit yang diproduksi. Perusahaan yang mengunakan metode ini berpendapat bahwa semua produk yang dikerjakan dengan proses yang sama harus menerima bagian yang sebanding dari total biaya produksi berdasarkan jumlah unit yang diproduksi. Kalau semua unit yang diproduksi diukur dalam satuan unit yang sama dan tidak banyak berbeda, metode ini dapat diterapkan tanpa ragu-ragu. Bila unit yang diproduksi tidak dapat diukur dalam satuan yang sama atau hanya berbeda, metode ini sebaiknya jangan digunakan. Metode ini memiliki sifat-sifat yang sama dengan metode kuantitatif.

Total biaya bersama
Biaya Per Unit   =     ___________________________
Total jumlah unit yang diproduksi
Alokasi Biaya Bersama  =  Biaya Per unit  x  Jumlah unit dari tiap
Produk yang diproduksi untuk tiap
Produk.













4. Metode Rata-rata Tertimbang
Dalam metode rata-rata tertimbang ini untuk mendapatkan dasar alokasi diperlukan suatu penimbangan atau bobot. Alasan diadakannya suatu penimbang ini adalah karena berbedanya tingkat kesulitan dalam proses produksi, kualitas tenaga kerja yang digunakan atau ukuran dari masing-masing produk dan lain sebagainya. Dengan adanya penimbang diharapkaan alokasi atas biaya bersama dirasakan lebih memadai.
Dasar perhitungan dalam metode ini adalah jumlah kuantitas dari masing-masing produk dikalikan dengan faktor penimbang/bobot dari masing-masing produk yang akan menghasilkan jumlah penimbang rata-rata untuk setiap produk. Jumlah dari hasil perkalian antara kuantitas dengan penimbang dari setiap jenis produk merupakan dasar pembagi (penyebut) alokasi biaya bersama.

Jml penimbang rata-rata setiap produk
Alokasi Biaya    =    _________________________________ X  Jml   Biaya
Bersama                                                                                           Bersama
Total penimbang rata-rata seluruh produk

Metode rata-rata tertimbang memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1.  Dapat membebankan biaya bersama dengan relatif adil dan teliti apabila dalam    memilih penimbang benar-benar mencerminkan perbandingan biaya yang dinikmati oleh setiap macam produk.
2.  Metode ini sulit dipakai karena menentukan faktor penimbang agar teliti dan adil, dimana kemungkinan dipertimbangkan berdasarkan kontribusi berbagai faktor, sulit diperhitungkan.
3.  Apabila faktor penimbang sifatnya teliti dan adil dapat mengambarkan kemampuan setiap macam produk dalam menghasilkan laba.
 

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates